LIMA BELAS DUA..LIMA REBU.. LIMA REBU…

Sebuah kisah tentang perjuangan para orang tua SUBLIMOTION untuk membuatnya tetap bertahan hidup..

Teriakan ini yang mewarnai sepanjang area gasibu dan sekitarnya,,dari mulai gedung sate sampe monument perjuangan di depan Unpad Dipati Ukur,,penuh dengan bergai macam teriakan harga.
Dan teriakan ini yang kami suarakan, setelah sekelompok ibu dan anak mendekat, “di pilih..di pilih,,, kemejanya,,kaosnya,,celananya,,roknya,,,ayoo,,ayoo”

Seorang ibu mengacungkan rok..dan berkata “lima rebu?”, huaa,,ibu teu tiasa atuh(*bahasa sunda- gak bisa donk bu!) belum dapet segitu mah, itu rok nya Aira bu(salah satu tokoh di sinetron Cinta dan Anugerah), bagus loh bu!..(*keliatan banget tuu muka si ibu mupeng gitu..) . Tapi tetep aja, nawarnya ngotot, padahal uda bolak –balik,hihihiihi,,,

Udah murah bu! sepuluh aja, gak kemahal bu, bagus roknya Aira. Eh ..si Ibu pegih lagi..”Ibu sayang ni roknya,,nanti keingetan terus loh bu! “. Alhasil akhirnyaa,,,dibeli juga.hahahha,, berhasil.

Teriakan kembali dilancarkan,,MURAHH MURAH BAGUS BAGUS ,,KEMEJA CELANA ROK SEMUA ADA,,LIMA BELAS REBU DUA,,,AYOOO,,baju imlek palentin ayoo..(mengacung2kan baju model ala china* maklum berhubung tanggal 14 februari dan tahun baru china hari ini),sambil menaruh kerudung di kepala( berbagai model..) selendang di leher, rompi , baju di tempel di depan badan, siapa tau yang lewat2 ngerasa tuh baju jelek pas liat di pake model ternyata bagus, jadi tertarik beli deh.hehehe

Strategi ini memang lancar, lalu seorang ibu mendatangi salah satu model kami(hihii,,sekali –kali jadi model),

“liat donk kerudungnya yang di kepala”,

“boleh bu silahkan!” , “murah bu lima ribu aja!”.

Sang ibu pun mengorek-ngorek sakunya, lima ribu rupiah meluncur berpindah tangan, “makasih bu!liat-liat yang lainnya bu, marii!”,

“ahh..ini aja!gak da warna lainnya sih!”

“ini bu putihnya!”

“ngga ah kucel!”

“(dalam hati *lima rebu aja minta kinclong,,ckckkckckk sabar, sabar,,pang laris (bahasa sunda..biar laris))”.

Lalu pelanggan pun berdatangan,..wua benar yah ORANG SABAR PASTI MENANG, “mari bu , pak, lihat lihat dulu, di pilih aja!” .

Seorang bapak mengacungkan celana “berapa?”.

“Celana sepuluh ribu aja pak?”,

“lalu sang bapak mengukur dengan panjang lengannya”

Kami melihat, yah sayang sepertinya gak muat di lengan sang bapak.

“duh ,, sayang kekecilan nih celananya “di taruh lagi deh tu celana .

Datanglah seorang kakek pilih-pilih kemeja dan jatuhlah pada satu pilihan.

“wuah kakek pintar pilihnya , pas banget kek, ayoo satu lagi Lima belas ribu dua biji kakek”.

“yang mana lagi yah” ujar si kakek.

“yang ini Kek (*memberikan kemeja warna kuning dengan motif kotak-kotak, nan cerah )”

“aduh terlalu gaya itu mah!”

“bagus kok Kek!tuu,,,pantes kok”

Akhirnya di ambillah itu kemeja,,ihihii,,Kakek nyentrik uy!! Bagus –bagus yang dipilihnya.

Tanpa banyak kata sang kakek memberikan selembar sepuluh ribu dan limaribuan, “wuaa..makasih kakek!! Datang lagiii…”. Hebat betul tanpa banyak kata dan tawar, mungkin itulah bedanya kakek kalem dan nenek yang suka menawar,,hihihiii.

Tak lama datanglah seorang ibu dengan suaminya, ia memilih-milih semua kerudung payet. Di pilihnya sampai empat buah. Lalu diacungkan lah kerudung itu ke kami “sepuluh yah?”

“aduh ibu kerudung satu buahnya lima ribu”. “aduh uda deh biar cepet!sepuluh yah?”

“ibu empat buah berarti 20”, “aahh..sepuluh yah?”

“biar jadi lah bu Lima belas saja, khusus buat ibu “

“aahhhhhhhhh…ya uda lah naik 12 yah?”

“belum bisa ibuu udaaaaaaaaa muraaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah banget itu harganya(*dalam hati sok aja cari ke pasar payet gitu, bagus pula, gak ada yang lima rebu juga! But.. slow down baby!!)”.

“ya ,,udah deh naik lagi dua belas setengah yah?”, “ibuuuuuuuuuuuuuu uda murah 15 aja!”.

“13 deh?”, “lima belas”.

“13?”, “ya udah lah biar jadi 14, seribunya buat minum bu!!!”

“13, saya juga buat ongkos!tuu malah sepuluh ribu! Pah minjem pah seribuan!(minjam uang ke suaminya)”.

“udah bu jadiin lah 14 saja!”, “(*suami si ibu sampai mencolek dan member seribuan dan berkata “udaaah lah!”)hahhahahhaa,,yes dapetttttttttt.. 14ribu.

Seterusnya begitu sampai matahari pun meninggi, preman2 pun melancarkan aksi dengan”karcis kebersihan”..satuu orangg,,,dua orangg…

Alhamdulillah ternyata dua saja, minggu kemaren sampai 3 kali, @karcis rp 1000. Lumayan mengurangi untung kami,huhuhu

Matahari kian meninggi, panas banget, gosong sudah kami semua, laparr pula, akhirnya kami pun beriat pulang dan mulai packing, eh setiap masukin baju ada pembeli,, keluarin lagi,, ada lagi,, masukin lagi,, keluarin lagi.

Stop ah!panas dan capek sekali. Kami pun pulang dengan kulit gosong dan sunggingan senyum di wajah karena dompet menebal. Hehehehehe … :D

Sekian perjuangan kami untuk menghidupi "buah hati" kami ini.

14 Februari 2010

Penulis : Muna Fatimah (sublim0tion treasurer)

0 Responses